Senin, 19 Desember 2016

Peran Bahasa Arab dalam Agama dan Kebudayaan Nasional


Tulisan ini disusun ketika mengikuti lomba karya tulis ilmiah beberapa waktu lalu yang di adakan oleh HMJ PBA IAIN Antasarei Banjarmmsin, semoga bermanfaat.

BAB I
PEMBAHASAN

A.    Latar Belakang Penulisan
Bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam dan bahasa Al-Qur’an, seseorang tidak akan dapat memahami kitab dan sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bahasa Arab. Menyepelekan dan menggampangkan Bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama serta jahil (bodoh) terhadap permasalahan agama, apalagi di jaman modern saat ini banyak beredar buku-buku berbahasa indonesia hasil terjemahan dari bahasa Arab yang banyak dijadikan rujukan orang dalam memahami agama. Padahal tidak semua buku terjemahan tersebut terjamin kebenarannya, karena saat ini banyak sekali aliran-aliran yang berusaha mengaburkan kemurnian Islam dengan ditulisnya buku-buku yang berkaitan dengan Islam.
Bahasa Arab tidak hanya dipakai untuk keperluan keagamaan saja, lebih luas dari itu bahasa Arab juga berperan dalam berbagai aspek kehidupan seperti komunikasi, hubungan internasional antar negara, bahkan bahasa Arab sampai sekarang masih merupakan bahasa yang tetap bertahan keinternasionalannya, sejajar dengan kedua bahasa internasional modern yakni bahasa Inggris dan Prancis, dan dalam ilmu pengetahuan banyak tulisan-tulisan dan karya-karya berbahasa Arab yang kemudian diterjemahkan kedalam berbagai bahasa guna untuk menggali isi dan kemanfaatannya, serta dalam kebudayaan nasional bahasa Arab telah mengambil bagian yang sangat penting sejak perkembangan Islam di Nusantara pada abad tiga belas masehi, sebagai gambaran bahwa bahasa Arab mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia, sebagian mereka meyakini bahwa bahasa Arab mengandung mistik, bisa menjadi Azimat, dan menganggap membuang tulisan bahasa Arab bisa kualat.
Namun sungguh sangat ironis, sekolah-sekolah dinegeri kita, bahasa Arab tersisihkan oleh bahasa-bahasa lain, padahal mayoritas penduduk negeri kita adalah beragama Islam, sehingga keadaan kaum muslimin dinegeri ini jauh dari tuntunan Allah ta’ala dan Rasul-Nya, padahal dengan kemampuan bahasa Arab yang memadai kita mampu untuk memahami agama dengan baik, namun pengamatan penulis sekarang ini minat orang untuk belajar bahasa Arab mulai ada muncul keinginan untuk belajar bahasa Arab walaupun masih tergolong rendah.
Maka seyogyanya kita sekalian mempunyai andil dan peran dalam memasyarakatkan serta menyadarkan segenap lapisan masyarakat akan pentingya bahasa Al Qur’an ini, dengan segala kemampuan yang dimiliki, berdasarkan uraian diatas penulis memberi karya tulis ini dengan judul “Peranan Bahasa Arab dalam Agama dan Kebudayaan Nasional”.

B.     Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan sebagai berikut:
1.      Apa yang menjadi dasar pentingnya bahasa Arab? 
2.      Bagaimanakah peranan bahasa Arab dalam agama dan kebudayaan nasional?
3.      Bagaimanakah fenomena bahasa Arab dalam struktur sosial budaya masyarakat Indonesia?

C.    Tujuan Penulisan
Dari rumusan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah:
1.      Mengetahui yang menjadi dasar pentingnya bahasa Arab ? 
2.      Memahami peranan bahasa Arab dalam agama dan kebudayaan nasional?
3.      Mengetahui fenomena bahasa Arab dalam struktur sosial budaya masyarakat Indonesia?

D.    Manfaat Penulisan
1.      Melatih penulis untuk mengembangkan bagaimana cara menulis karya ilmiah yang baik dan benar.
2.      Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang peranan bahasa Arab.

E.   Metode Penulisan
Teknik pengumpulan data diambil dari berbagai sumber bacaan yaitu artikel-artikel di internet, buku literatur, dan beberapa makalah yang mendukung.  Kemudian di susun dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan penulis.





BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Bahasa Arab
Yang dimaksud dengan bahasa Arab adalah bahasa Arab Fusha, atau bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Qur’an dan bahasa Al-Hadist serta bahasa yang digunakan sebagai bahasa referensi keIslaman[1], menurut Al-Ghalayaini, bahasa Arab adalah kalimat- kalimat yang dipergunakan oleh orang Arab untuk mengungkapkan tujuan-tujuan( pikiran dan perasaan) mereka. Bahasa Arab memiliki lebih dari 30.000 mufradat dan telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa eropa. Bahasa Arab termasuk rumpun semit atau semitik, yaitu bahasa yang dipakai oleh orang-orang atau bangsa yang tinggal disekitar Sungai Tigris dan Eufrat, dataran Syiria dan Jazirah Arabia, Suryania, dan Babilonia.[2] .
Secara luas bahasa Arab merupakan alat komunikasi, manusia sejak lahir berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan lingkungannya. Dari situ lahirlah bahasa masyarakat tertentu dengan tanpa harus musyawarah lebih dahulu, dalam hal ini bahasa Arab melahirkan dua jenis bahasa Arab berdasarkan pemakaiannya, yakni bahasa Arab Fusha dan Ammiyah, bahasa Arab Fusha adalah bahasa Arab yang dipakai Al-Qur’an, dalam pergaulan resmi, dan pengungkapan pemikiran, sebaliknya bahasa Arab Ammiyah adalah bahasa Arab yang dipakai dalam keadaan biasa, yang berlaku didalam percakapan sehari-hari.[3]
Dari uraian di atas  bahwa yang dimaksud bahasa Arab adalah bahasa Arab Fusha sebagai bahasa kitab dan hadist dan juga bahasa yang digunakan orang arab dalam menyampaikan perasaan dan pemikirannya, dalam penggunaannya bahasa arab terbagi atas dua yang kita kenal dengan bahasa arab Fusha dan Ammiyah, serta bahasa arab memiliki banyak mufradat sekitar 30.000 yang kemudian banyak dari bahasa Indonesia atau bahasa yang lain mengambil dari bahasa Arab.




BAB III
PEMBAHASAN

A.    Dasar Pentingnya Bahasa Arab
Mengapa bahasa Arab dipilih sebagai bahasa yang sangat penting, terutama adalah karena bahasa Arab menjadi bahasa Al-Qur’an, bahasa yang digunakan dalam ibadah, dibuktikan dengan beberapa hal sebagai berikut:
1.      Karena Allah Swt telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an, dalam Al-Qur’an menyebutkan bahasa Arab sebagai bahasa wahyu sebanyak 11 kali, (QS. al-Zukhruf: 3, Yusuf: 2, Fussilat: 3 & 44, al-Syura: 7, al-Ahqaf: 12, al-Ra’d: 37, al-Nahl: 103, Taha: 113, al-Syu’ara: 192-195 dan al-Zumar: 27-28), di antara bunyi Firman tersebut adalah:
وَكَذَٰلِكَ أَنزَلۡنَٰهُ قُرۡءَانًا عَرَبِيّٗا وَصَرَّفۡنَا فِيهِ مِنَ ٱلۡوَعِيدِ لَعَلَّهُمۡ
 يَتَّقُونَ أَوۡ يُحۡدِثُ لَهُمۡ ذِكۡرٗا   
“ Dan demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka” (QS: Taha 113).

كِتَٰبٞ فُصِّلَتۡ ءَايَٰتُهُۥ قُرۡءَانًا عَرَبِيّٗا لِّقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ  
  “Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui”. (QS: Fussilat 3).


إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ قُرۡءَٰنًا عَرَبِيّٗا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ  
 “Sesungguhnya Kami turunkan al-Quran dalam bahasa Arab agar kamu mengerti”. (QS. Yusuf 2)
Ibnu katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: “Yang demikian itu (bahwa Al -Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu Al-Qur’an) diturunkan kepada rasul yang paling mulia (yaitu: Rasulullah), dengan bahasa yang termulia (yaitu Bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Ramadhan), sehingga Al-Qur an menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf).
Dari pernyataan Al-Qur’an tersebut yakinlah bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang mulia dan tertinggi yang harus dipelajari guna untuk memahami makna-makna yang terkandung  didalamanya.
2.      Imam Syafi’i mengharuskan setiap Muslim untuk belajar bahasa Arab. Maka hendaklah setiap Muslim belajar bahasa Arab semaksimal mungkin, sehingga dia dapat (mengetahui makna) kesaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. (Imam Syafi’i, al-Risalah, ed. Ahmad M. Syakir, 48)
3.      Bahasa Arab memiliki peran penting bagi bahasa Indonesia, dibuktikan pada adanya banyak sekali kata-kata bahasa Arab yang dipinjam oleh bahasa lain hingga kini. Contoh kata-kata Arab yang dipinjam dalam bahasa Indonesia, antara lain adalah akal, ajaib, kertas, aljabar, altas, bakhil, zalim, sahabat, solat, wakil, ilmiah, dan lain-lain.
4.      Bahasa Arab adalah pelopor peradaban. Bahasa Arab digunakan selama 8 abad sebagai bahasa komunikasi dalam bidang keilmuan, politik, ekonomi, dan lain-lain.hal ini dapat dibuktikan dalam catatan sejarah Islam, bahwa bahasa Arab pernah menjadi bahasa pemersatu bangsa-bangsa dalam kekuasaan Islam yang sangat luas pada masa keemasannya, pada masa daulah Bani Abbasiyah dan pada masa keemasan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di masa itu, seperti ilmu kedokteran, astronomi, aljabar, filsafat, sejarah, dan lain-lain.[4]

B.     Peranan Bahasa Arab
1.      Peranan bahasa Arab dalam agama
Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Arab baik yang berbentuk klasik maupun modern mempunyai peranan yang sangat penting dalam bidang agama Islam[5]. Sejak bahasa Arab yang tertuang dalam Al-Qur’an didengungkan hingga kini, semua pengamat barat maupun muslim arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki standar yang tinggi dan keelokan linguistik yang tertinggi, yang tiada taranya. Ali al-Najjar dalam syahin mengungkapkan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang terluas dan terkaya kandungannya, deskripsi dan pemaparannya sangat mendetail dan dalam.[6] Sementara Abdul Hamid bin Yahya dalam al-Hasyimiy berkata: aku mendengar syu’bah berkata “pelajarilah bahasa Arab karena bahasa Arab itu akan menambah ketajaman daya nalar.[7] Sementara Akkwi menulis bahwa Amir Al Mu’minin Umar bin Khattab r.a berkata: “Hendaklah kamu sekalian tamak mempelajari bahasa Arab karena bahasa Arab itu merupakan bahagian dari agamamu”[8] oleh karena itu Abdul Alim Ibrahim berkata bahwa bahasa Arab merupakan bahasa orang arab dan sekaligus juga merupakan bahasa agama.
Dari uraian diatas bahwa bahasa Arab itu sangat besar perannya dalam agama sampai-sanpai dikatakan bahwa belajar bahasa Arab adalah bagian dari agama, dan berdasarkan itupula maka orang yang ingin memahami hokum-hukum ajaran Islam dengan baik haruslah berusaha mempelajari bahasa Arab, sebeb bahasa-bahasa lain tidak bisa diandalkan untuk memberikan kepastian arti yang tersurat dan tersirat dari makna yang terkandung dalam al-Quran. Untuk bisa memahami Al-Qur’an harus bersendikan atas kaidah-kaidah bahasa Arab. Apalagi saat ini banyak buku-buku bahasa yang diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan terjemahan yang beredar banyak saat ini ada kesenjangan  dengan makna kitab bahasa Arab aslinya,
Jadi disinilah pengetahuan bahasa Arab memegang peranan yang sangat penting untuk lebih memahami ajaran-ajaran agama guna ditransfer ke benak masyarakat awam, selain itu peranan bahasa Arab dalam agama begitu diperlukan dalam melaksanakan berbagai ibadah, dan ritual keagamaan. Adapun bagi seorang guru akan lebih mudah untuk mengajar semua cabang ilmu agama bila menguasai bahasa Arab.

2.      Peranan bahasa Arab dalam kebudayaan nasional
Tidak bisa di pungkiri peranan bahasa Arab dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia telah menjadi bagian yang sangat penting sejak perkembangan Islam di nusantara. Pada abad ke 13 dan sebagian mengatakan abad ke 7 Islam masuk ke Indonesia.[9] Sekarang ini bahasa Arab bukan saja bahasa Al-Qur’an, bahasa agama Islam yang tumbuh dikalangan pesantren, madrasah, cendikiawan, ulama, santri, perguruan Islam, lebih dari itu bahasa Arab berperan penting terhadap perkembangan bahasa Indonesia, sebagai mana disebutkan awal bahwa banyak kata bahasa Arab yang kemudian diserap oleh bahasa Indonesia atau bahasa-bahasa daerah lainnya, sebagai contoh pada beberapa Hal ini terlihat pada berbagai bidang. Misalnya pada upacara sekaten di Kraton Surakarta dan Yogyakarta, upacara adat, perkawinan, khataman, khitanan sampai kepada kata-kata suci yang mengandung makna didalam mantra-mantra yang masih dipercaya dan sering kali dipakai oleh sebahagian masyarakat Indonesia antara lain seperti aliran kebatinan, masih banyak menggunakan bahasa Arab dalam upacara mereka.[10]
Dalam masyarakat ada yang meyakini meskipun terkadang bersentuhan dengan keyakinan yang keliru bahwa ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist nabi yang bertuliskan kata-kata arab memiliki khasiat tertentu dan dijadikan azimat, surah yasin untuk menolak bala dan menyembuhkan orang sakit bahkan Bahasa Arab mempunyai keanehan, ia bisa sakti dan mujarab, karena dapat menyembuhkan berbagai penyakit manusia. Dengan sarana air, seseorang yang saleh membaca do’a yang berbahasa Arab lalu dihembuskan ke dalam air, dan air berisi energi do’a, kemudian diminumkan kepada orang yang sakit. Insya Allah dengan izin-Nya, orang yang sakit akan sembuh.
selain itu pada forum resmi maupun tidak resmi ungkapan-ungkapan bahasa Arab sering digunakan dan tersebar meluas baik rakyat maupun oleh para pejabat, seperti ucapan salam : assalamualaikum warahmatullahi wabaraakatuh, bismillahirrahmanirrahiim, Alhamdulillah, masyaAllah, insyAllah.[11] Hingga kini pun huruf arab merupakan huruf yang harus dipelajari secara mendalam, khususnya bagi orang yang mempelajari kesustraaan Indonesia, hingga kini munculah huruf-huruf arab baru seperti huruf arab melayu, bahkan dengan media tulisan huruf arab melayu ratusan judul buku yang membahas persoalan-persoalan ibadah, hikayat, tasawuf, sejarah nabi dan rasul serta buku-buku sejarah telah ditulis dan diterbitkan banyak huruf arab melayu. seperti buku Perukunan, Sifat duapuluh, dan buku-buku yang berkaitan dengan ibadah, hikayat, sejarah Nabi Muhammad, tasawuf, dan sebagainya. Dan banyak dijumpai di Indonesia kalimat-kalimat berisi ayat-ayat Al-Qur’an atau hadist tertulis di bangunan masjid dan hiasan rumah-ruamh,
Dari uraian diatas bahwa bahasa Arab selain bahasa Al-Qur’an tapi juga sebagai bahasa yang hidup dalam kebudayaan masyarakat nasioanl, begitu banyak dampak positif  peran bahasa Arab terhadap perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia.

C.    Fenomena Bahasa Arab Dalam Struktur Sosial-budaya Masyarakat Indonesia
Pandangan masyarakat terhadap bahasa Arab ataupun fenomenanya sebagai bahasa  yang memiliki sejarah panjang dan bersifat normativitas yang kuat memberikan dampak yang besar terhadap esensi dan eksistensi bahasa Arab dalam kehidupan masyarakat pembelajarnya, di Indonesia bahasa Arab selain dipelajari untuk memahami sumber-sumber ajaran Islam, juga lebih banyak digunakan masyarakat untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu seperti hafalan doa, bacaan-bacaan yang dipakai dalam aktivitas ritual adat-istiadat, pendidikan, serta upacara dan kegiatan keaagamaan tertentu.[12]
Di Indonesia bahasa Arab berfungsi sebagai symbol Islamisme dan juga aktivitas social-agama dan pendidikan. Dari kenyataan nya masyarakat Indonesia mempelajari bahasa Arab lebih banyak untuk kepentingan dan tujuan mistis (sacral) dibanding untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dan di kalangan masyarakat awam bahasa Arab yang lazim dimiliki oleh orang yang memiliki pengetahaun keagamaan menengah ke atas dalam tingakatan masyarakat tertentu. Dan tolak ukur intelektual seseorang di katakan pintar apabila dia mampu menggunakan bahasa Arab (praktik), dalam masyarakat jawa buku atau catatan berbahasa Arab selain untuk ilmu pengetahuan juga sebagai jimat, dan kebanyakan kalangan memberikan nama pada anak mereka dengan menambahkan kata bahasa Arab seperti Ahmad, Siti, Lukman, dan lain-lain, katanya bahasa Arab bahasa yang bisa menimbulkan berkah, dan ada pula yang beranggapan membuang tulisan arab meruapakan pantangan dan bila melanggar bisa kualat.[13]
Dari uraian diatas membuktikan bahwa bahasa Arab berkembang di masyarakat dan ikut mempengaruhi pola pikir dan sikap dalam masyarakat.
 
D.    Kiat sukses belajar bahasa Arab
Dari uraian sebelumnya menyatakan bahwa bahasa Arab begitu berperan dalam agama dan kebudayaan, maka dari itu untuk mengembangkan peran bahasa Arab, diperlukan pemahaman tentang bahasa Arab itu sendiri, dan untuk memahaminya tentu dengan mempelajarinya dengan baik, Berikut ini sebagian kiat yang bisa dilakukan untuk mempercepat penguasaan kaidah bahasa Arab. Penulis menuliskannya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan yang penulis peroleh dari tulisan-tulisan dan para dosen di jurusan pendidikan bahasa Arab di IAIN Antasari Banjarmasin selama penulis masih menjalani pembelajaran bahasa Arab, adapun kiat itu sebagai berikut:
a.       Mengikhlaskan niat dalam belajar untuk menunaikan kewajiban kita kepada Allah dan membekali diri dengan ilmu agar bisa beramal saleh. Karena amal tidak akan diterima tanpa niat dan cara yang benar. Sementara niat dan cara yang benar tidak akan diperoleh kecuali dengan ilmu. Selain itu hendaknya kita berdoa kepada Allah untuk diberikan ilmu yang bermanfaat.
b.      Sebelum lebih jauh mempelajari kaidah bahasa Arab maka sudah semestinya kita mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai dengan hukum-hukum tajwid agar tidak salah dalam membaca atau mengucapkan. apabila salah baca atau salah ucap akan menimbulkan perbedaan makna bahkan memutarbalikkan fakta.
c.       Menambah kosakata merupakan salah satu sebab utama untuk melancarkan proses belajar kaidah dan membaca kitab. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membeli Kamus Bahasa Arab-Indonesia seperti Al-Munawwir, al-asr, atau dengan membeli kamus kecil Al-Mufradat yang berisi kosakata yang sering digunakan dalam kitab-kitab para ulama. Selain itu bisa juga dengan membeli satu jenis buku dengan 2 versi; asli bahasa Arab dan terjemahan. Dengan memiliki kitab berbahasa Arab akan memacu pemiliknya untuk bisa membacanya. Sedangkan dengan terjemahannya akan membantu dalam proses belajar membaca kitab ketika menemukan kata-kata atau ungkapan yang susah dimengerti.
d.      Hendaknya mencari guru yang benar-benar memahami materi kaidah bahasa Arab dan bisa mengajarkannya. Dan perlu memilih guru yang mengajarkan materi dengan dasar ilmu bukan dengan kebodohan.
e.       Sabar untuk terus mengikuti pelajaran dan mengulang-ulang pelajaran (muraja’ah) agar pemahaman yang dimiliki semakin kuat tertanam. Apabila menemukan hal-hal yang belum dipahami hendaknya segera menanyakan kepada pengajar atau orang yang lebih tahu dalam hal itu.
Demikan kiat belajar bahasa Arab yang bisa penulis tulis, padahal masih banyak cara untuk belajar bahasa Arab yang baik dan benar.
f.       Bersungguh-sungguh dalam belajar. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami niscaya Kami pun akan memudahkan baginya jalan-jalan menuju keridhaan Kami.” (QS. Al-Ankabut: 69). Dan pepatah arab mengatakan, “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, niscaya dia akan mendapatkan.”
g.      Untuk bisa mendukung pembelajaran bahasa Arab bagi pemula maka mengikuti kajian-kajian kitab berbahasa Arab merupakan salah satu sarana yang paling efektif untuk membiasakan diri dengan kata atau istilah bahasa Arab yang termaktub di kitab-kitab para ulama
h.      Membaca buku pelajaran kaidah bahasa Arab. Buku-buku pelajaran kaidah bahasa Arab dengan pengantar bahasa Indonesia yang bisa didapatkan misalnya; Kaidah Lengkap Ilmu nahwu, Ilmu Nahwu Praktis dan Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab karya para guru.[14]


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Yang mendasari pentingnya bahasa Arab adalah karena Allah Swt. telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an, bahasa Arab memiliki peran penting bagi bahasa indonesia, bahasa Arab adalah pelopor peradaban dan kebudayaan.
1.      Peranan bahasa Arab dalam agama adalah sebagai bahasa mulia dan digunakan dalam ritual keagamaan adapun dalam kebudayaan nasional bahasa Arab berkembang di tengah-tengah aktifitas dan mempengaruhi pola pikir masyarakat, seperti meyakini bahwa tulisan arab memiliki kandungan mistik, percaya dapat menyembuhkan sakit, serta bahasa Arab banyak terpajang di bangunan ataupun rumah-rumah masyarakat.
2.      Fenomena bahasa Arab dalam struktur sosial-budaya masyarakat indonesia adalah menganggap bahasa Arab itu sulit, normanitivis dan selain di pakai untuk memahami ajaran Islam, bahasa Arab juga untuk adat-istiadat, hafalan doa, dzikir, serta menganggap bahwa membuang tulisan bahasa Arab bisa kualat.

B.     Saran
1.      Mohon kritik dan sarannya kepada penulis agar bisa menulis dengan lebih baik lagi.
2.      Bagi seorang tenaga pengajar alangkah bagusnya bila memahami terlebih dahulu tentang bahasa Arab serta peranannya, supaya mempermudah menagajarkan ilmu agama maupun umum



DAFTAR PUSTAKA

Mujib, Fathul.  2010, Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab-Dari Pendekatan Konvensional Ke Integratif Humanis, Yogyakarta: PT. Bintang Pustaka Abadi.
`Mu’in, Abdul. 2004, Analisis Kontrastif Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Baru.
Izzan, Ahmad. 2011, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Humaniora.
Arsyad, Azhar. 2010, Bahasa Arab Dan Metode Pengajarannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nuha, Ulin. 2012, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Diva Press.
Norlaila. 2010,  Mampu Menerjemahkan-Teori Terjemahan Arab-Indonesia, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.


[1] Norlaila, Mampu Menerjemahkan-Teori Terjemahan Bahasa Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2010), Hal. 10.
[2] Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Diva Press, 2012), Hal. 31.
[3] Abdul Muin, Analisis Konntrastif Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru, 2004), Hal. 19.
[4] Norlaila, op. cit, Hal. 12.
[5] Ahmad Izzan. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Humaniora, 2011) Hal. 46.
[6] Azhar Rasyad, Bahasa Arab Dan Metode Pengajarannya, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset), Hal 6.
[7] Azhar Rasyad, Ibid, Hal. 7.
[8] Azhar Rasyad, Ibid, Hal. 7.
[9] Ahmad Izzan, op. cit, Hal 57
[10] Ahmad Izzan, op. cit, Hal 58
[11] Ahmad Izzan, op. cit, Hal 58
[12] Fathul Mujib, Rekonstruksi Pendidiakn Bahasa Arab-Dari Pendekatan Konvensional Ke Integrating Humanis, (Yogyakarta: PT. Bintang Pustaka Abadi), Hal. 48.
[13] Fathul Mujib, ibid, Hal. 51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar