Tulisan
ini disusun ketika mengikuti lomba karya tulis ilmiah beberapa waktu
lalu yang di adakan oleh HMJ PBA IAIN Antasarei Banjarmmsin, semoga
bermanfaat.
BAB I
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Penulisan
Bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam dan bahasa Al-Qur’an,
seseorang tidak akan dapat memahami kitab dan sunnah dengan pemahaman yang
benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bahasa Arab. Menyepelekan
dan menggampangkan Bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama
serta jahil (bodoh) terhadap permasalahan agama, apalagi di jaman modern saat
ini banyak beredar buku-buku berbahasa indonesia hasil terjemahan dari bahasa
Arab yang banyak dijadikan rujukan orang dalam memahami agama. Padahal tidak
semua buku terjemahan tersebut terjamin kebenarannya, karena saat ini banyak
sekali aliran-aliran yang berusaha mengaburkan kemurnian Islam dengan
ditulisnya buku-buku yang berkaitan dengan Islam.
Bahasa Arab tidak hanya dipakai untuk keperluan keagamaan
saja, lebih luas dari itu bahasa Arab juga berperan dalam berbagai aspek
kehidupan seperti komunikasi, hubungan internasional antar negara, bahkan bahasa
Arab sampai sekarang masih merupakan bahasa yang tetap bertahan
keinternasionalannya, sejajar dengan kedua bahasa internasional modern yakni
bahasa Inggris dan Prancis, dan dalam ilmu pengetahuan banyak tulisan-tulisan
dan karya-karya berbahasa Arab yang kemudian diterjemahkan kedalam berbagai
bahasa guna untuk menggali isi dan kemanfaatannya, serta dalam kebudayaan
nasional bahasa Arab telah mengambil bagian yang sangat penting sejak
perkembangan Islam di Nusantara pada abad tiga belas masehi, sebagai gambaran
bahwa bahasa Arab mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia, sebagian
mereka meyakini bahwa bahasa Arab mengandung mistik, bisa menjadi Azimat, dan
menganggap membuang tulisan bahasa Arab bisa kualat.
Namun sungguh sangat ironis, sekolah-sekolah dinegeri kita, bahasa
Arab tersisihkan oleh bahasa-bahasa lain, padahal mayoritas penduduk negeri
kita adalah beragama Islam, sehingga keadaan kaum muslimin dinegeri ini jauh
dari tuntunan Allah ta’ala dan Rasul-Nya, padahal dengan kemampuan bahasa
Arab yang memadai kita mampu untuk memahami agama dengan baik, namun pengamatan
penulis sekarang ini minat orang untuk belajar bahasa Arab mulai ada muncul
keinginan untuk belajar bahasa Arab walaupun masih tergolong rendah.
Maka seyogyanya kita sekalian mempunyai andil dan peran
dalam memasyarakatkan serta menyadarkan segenap lapisan masyarakat akan
pentingya bahasa Al Qur’an ini, dengan segala kemampuan yang dimiliki, berdasarkan
uraian diatas penulis memberi karya tulis ini dengan judul “Peranan Bahasa
Arab dalam Agama dan Kebudayaan Nasional”.
B. Rumusan Masalah
Dari
uraian latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi dasar pentingnya bahasa
Arab?
2. Bagaimanakah peranan bahasa Arab
dalam agama dan kebudayaan nasional?
3. Bagaimanakah fenomena bahasa Arab
dalam struktur sosial budaya masyarakat Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Dari
rumusan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah:
1. Mengetahui yang menjadi dasar
pentingnya bahasa Arab ?
2. Memahami peranan bahasa Arab dalam
agama dan kebudayaan nasional?
3. Mengetahui fenomena bahasa Arab
dalam struktur sosial budaya masyarakat Indonesia?
D. Manfaat
Penulisan
1. Melatih penulis untuk mengembangkan
bagaimana cara menulis karya ilmiah yang baik dan benar.
2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca
tentang peranan bahasa Arab.
E.
Metode Penulisan
Teknik
pengumpulan data diambil dari berbagai sumber bacaan yaitu artikel-artikel di
internet, buku literatur, dan beberapa makalah yang mendukung. Kemudian di susun dengan sebaik-baiknya
sesuai kemampuan penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Bahasa Arab
Yang
dimaksud dengan bahasa Arab adalah bahasa Arab Fusha, atau bahasa Arab yang
menjadi bahasa Al-Qur’an dan bahasa Al-Hadist serta bahasa yang digunakan sebagai
bahasa referensi keIslaman[1],
menurut Al-Ghalayaini, bahasa Arab adalah kalimat- kalimat yang dipergunakan
oleh orang Arab untuk mengungkapkan tujuan-tujuan( pikiran dan perasaan)
mereka. Bahasa Arab memiliki lebih dari 30.000 mufradat dan telah memberi
banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin
kepada kebanyakan bahasa eropa. Bahasa Arab termasuk rumpun semit atau semitik,
yaitu bahasa yang dipakai oleh orang-orang atau bangsa yang tinggal disekitar
Sungai Tigris dan Eufrat, dataran Syiria dan Jazirah Arabia, Suryania, dan
Babilonia.[2] .
Secara
luas bahasa Arab merupakan alat komunikasi, manusia sejak lahir berusaha untuk
dapat berkomunikasi dengan lingkungannya. Dari situ lahirlah bahasa masyarakat
tertentu dengan tanpa harus musyawarah lebih dahulu, dalam hal ini bahasa Arab
melahirkan dua jenis bahasa Arab berdasarkan pemakaiannya, yakni bahasa Arab
Fusha dan Ammiyah, bahasa Arab Fusha adalah bahasa Arab yang dipakai Al-Qur’an,
dalam pergaulan resmi, dan pengungkapan pemikiran, sebaliknya bahasa Arab
Ammiyah adalah bahasa Arab yang dipakai dalam keadaan biasa, yang berlaku
didalam percakapan sehari-hari.[3]
Dari
uraian di atas bahwa yang dimaksud bahasa
Arab adalah bahasa Arab Fusha sebagai bahasa kitab dan hadist dan juga bahasa
yang digunakan orang arab dalam menyampaikan perasaan dan pemikirannya, dalam
penggunaannya bahasa arab terbagi atas dua yang kita kenal dengan bahasa arab
Fusha dan Ammiyah, serta bahasa arab memiliki banyak mufradat sekitar 30.000
yang kemudian banyak dari bahasa Indonesia atau bahasa yang lain mengambil dari
bahasa Arab.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Dasar Pentingnya Bahasa Arab
Mengapa bahasa Arab dipilih sebagai bahasa yang sangat penting,
terutama adalah karena bahasa Arab menjadi bahasa Al-Qur’an, bahasa yang
digunakan dalam ibadah, dibuktikan dengan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Karena
Allah Swt telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an, dalam Al-Qur’an
menyebutkan bahasa Arab sebagai bahasa wahyu sebanyak 11 kali, (QS. al-Zukhruf:
3, Yusuf: 2, Fussilat: 3 & 44, al-Syura: 7, al-Ahqaf: 12, al-Ra’d: 37,
al-Nahl: 103, Taha: 113, al-Syu’ara: 192-195 dan al-Zumar: 27-28), di antara
bunyi Firman tersebut adalah:
وَكَذَٰلِكَ أَنزَلۡنَٰهُ
قُرۡءَانًا عَرَبِيّٗا وَصَرَّفۡنَا فِيهِ مِنَ ٱلۡوَعِيدِ لَعَلَّهُمۡ
يَتَّقُونَ أَوۡ يُحۡدِثُ لَهُمۡ ذِكۡرٗا
“ Dan demikianlah Kami
menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan
berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau
(agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka” (QS: Taha 113).
كِتَٰبٞ فُصِّلَتۡ
ءَايَٰتُهُۥ قُرۡءَانًا عَرَبِيّٗا لِّقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ
“Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni
bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui”. (QS: Fussilat 3).
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ
قُرۡءَٰنًا عَرَبِيّٗا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami turunkan al-Quran dalam bahasa
Arab agar kamu mengerti”. (QS. Yusuf 2)
Ibnu
katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: “Yang demikian
itu (bahwa Al -Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah
bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok
untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu Al-Qur’an)
diturunkan kepada rasul yang paling mulia (yaitu: Rasulullah), dengan bahasa
yang termulia (yaitu Bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia
(yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang
paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya pun pada
bulan yang paling mulia (yaitu Ramadhan), sehingga Al-Qur an menjadi sempurna
dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf).
Dari
pernyataan Al-Qur’an tersebut yakinlah bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang
mulia dan tertinggi yang harus dipelajari guna untuk memahami makna-makna yang
terkandung didalamanya.
2.
Imam Syafi’i mengharuskan setiap Muslim untuk
belajar bahasa Arab. Maka hendaklah
setiap Muslim belajar bahasa Arab semaksimal mungkin, sehingga dia dapat
(mengetahui makna) kesaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
utusan-Nya. (Imam Syafi’i, al-Risalah, ed. Ahmad M. Syakir, 48)
3.
Bahasa
Arab memiliki peran penting bagi bahasa Indonesia, dibuktikan pada adanya
banyak sekali kata-kata bahasa Arab yang dipinjam oleh bahasa lain hingga kini.
Contoh kata-kata Arab yang dipinjam dalam bahasa Indonesia, antara lain adalah
akal, ajaib, kertas, aljabar, altas, bakhil, zalim, sahabat, solat, wakil, ilmiah,
dan lain-lain.
4.
Bahasa
Arab adalah pelopor peradaban. Bahasa Arab digunakan selama 8 abad sebagai
bahasa komunikasi dalam bidang keilmuan, politik, ekonomi, dan lain-lain.hal
ini dapat dibuktikan dalam catatan sejarah Islam, bahwa bahasa Arab pernah
menjadi bahasa pemersatu bangsa-bangsa dalam kekuasaan Islam yang sangat luas
pada masa keemasannya, pada masa daulah Bani Abbasiyah dan pada masa keemasan
ilmu pengetahuan dan kebudayaan di masa itu, seperti ilmu kedokteran,
astronomi, aljabar, filsafat, sejarah, dan lain-lain.[4]
B.
Peranan Bahasa Arab
1.
Peranan
bahasa Arab dalam agama
Sebagai
bahasa yang hidup, bahasa Arab baik yang berbentuk klasik maupun modern
mempunyai peranan yang sangat penting dalam bidang agama Islam[5].
Sejak bahasa Arab yang tertuang dalam Al-Qur’an didengungkan hingga kini, semua
pengamat barat maupun muslim arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki
standar yang tinggi dan keelokan linguistik yang tertinggi, yang tiada taranya.
Ali al-Najjar dalam syahin mengungkapkan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa
yang terluas dan terkaya kandungannya, deskripsi dan pemaparannya sangat
mendetail dan dalam.[6] Sementara
Abdul Hamid bin Yahya dalam al-Hasyimiy berkata: aku mendengar syu’bah berkata
“pelajarilah bahasa Arab karena bahasa Arab itu akan menambah ketajaman daya
nalar.[7]
Sementara Akkwi menulis bahwa Amir Al Mu’minin Umar bin Khattab r.a berkata:
“Hendaklah kamu sekalian tamak mempelajari bahasa Arab karena bahasa Arab itu
merupakan bahagian dari agamamu”[8]
oleh karena itu Abdul Alim Ibrahim berkata bahwa bahasa Arab merupakan bahasa
orang arab dan sekaligus juga merupakan bahasa agama.
Dari uraian diatas bahwa bahasa Arab
itu sangat besar perannya dalam agama sampai-sanpai dikatakan bahwa belajar bahasa
Arab adalah bagian dari agama, dan berdasarkan itupula maka orang yang ingin
memahami hokum-hukum ajaran Islam dengan baik haruslah berusaha mempelajari bahasa
Arab, sebeb bahasa-bahasa lain tidak bisa diandalkan untuk memberikan kepastian
arti yang tersurat dan tersirat dari makna yang terkandung dalam al-Quran.
Untuk bisa memahami Al-Qur’an harus bersendikan atas kaidah-kaidah bahasa Arab.
Apalagi saat ini banyak buku-buku bahasa yang diterjemahkan dari bahasa Arab ke
bahasa Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan terjemahan yang beredar banyak
saat ini ada kesenjangan dengan makna
kitab bahasa Arab aslinya,
Jadi disinilah pengetahuan bahasa
Arab memegang peranan yang sangat penting untuk lebih memahami ajaran-ajaran
agama guna ditransfer ke benak masyarakat awam, selain itu peranan bahasa Arab
dalam agama begitu diperlukan dalam melaksanakan berbagai ibadah, dan ritual
keagamaan. Adapun bagi seorang guru akan lebih mudah untuk mengajar semua
cabang ilmu agama bila menguasai bahasa Arab.
2.
Peranan
bahasa Arab dalam kebudayaan nasional
Tidak bisa di pungkiri peranan bahasa
Arab dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia telah menjadi bagian yang sangat
penting sejak perkembangan Islam di nusantara. Pada abad ke 13 dan sebagian
mengatakan abad ke 7 Islam masuk ke Indonesia.[9]
Sekarang ini bahasa Arab bukan saja bahasa Al-Qur’an, bahasa agama Islam yang
tumbuh dikalangan pesantren, madrasah, cendikiawan, ulama, santri, perguruan Islam,
lebih dari itu bahasa Arab berperan penting terhadap perkembangan bahasa
Indonesia, sebagai mana disebutkan awal bahwa banyak kata bahasa Arab yang
kemudian diserap oleh bahasa Indonesia atau bahasa-bahasa daerah lainnya,
sebagai contoh pada beberapa Hal
ini terlihat pada berbagai bidang. Misalnya pada upacara sekaten di Kraton
Surakarta dan Yogyakarta, upacara adat,
perkawinan, khataman, khitanan sampai kepada kata-kata suci yang mengandung
makna didalam mantra-mantra yang masih dipercaya dan sering kali dipakai oleh
sebahagian masyarakat Indonesia antara lain seperti aliran kebatinan, masih
banyak menggunakan bahasa Arab dalam upacara mereka.[10]
Dalam masyarakat ada yang meyakini
meskipun terkadang bersentuhan dengan keyakinan yang keliru bahwa ayat-ayat Al-Qur’an
dan Hadist nabi yang bertuliskan kata-kata arab memiliki khasiat tertentu dan
dijadikan azimat, surah yasin untuk menolak bala dan menyembuhkan orang sakit
bahkan Bahasa Arab mempunyai keanehan, ia
bisa sakti dan mujarab, karena dapat menyembuhkan berbagai penyakit manusia.
Dengan sarana air, seseorang yang saleh membaca do’a yang berbahasa Arab lalu
dihembuskan ke dalam air, dan air berisi energi do’a, kemudian diminumkan
kepada orang yang sakit. Insya Allah dengan izin-Nya, orang yang sakit akan
sembuh.
selain itu pada forum resmi maupun tidak resmi ungkapan-ungkapan bahasa Arab sering digunakan dan tersebar meluas baik rakyat maupun oleh para pejabat, seperti ucapan salam : assalamualaikum warahmatullahi wabaraakatuh, bismillahirrahmanirrahiim, Alhamdulillah, masyaAllah, insyAllah.[11] Hingga kini pun huruf arab merupakan huruf yang harus dipelajari secara mendalam, khususnya bagi orang yang mempelajari kesustraaan Indonesia, hingga kini munculah huruf-huruf arab baru seperti huruf arab melayu, bahkan dengan media tulisan huruf arab melayu ratusan judul buku yang membahas persoalan-persoalan ibadah, hikayat, tasawuf, sejarah nabi dan rasul serta buku-buku sejarah telah ditulis dan diterbitkan banyak huruf arab melayu. seperti buku Perukunan, Sifat duapuluh, dan buku-buku yang berkaitan dengan ibadah, hikayat, sejarah Nabi Muhammad, tasawuf, dan sebagainya. Dan banyak dijumpai di Indonesia kalimat-kalimat berisi ayat-ayat Al-Qur’an atau hadist tertulis di bangunan masjid dan hiasan rumah-ruamh,
selain itu pada forum resmi maupun tidak resmi ungkapan-ungkapan bahasa Arab sering digunakan dan tersebar meluas baik rakyat maupun oleh para pejabat, seperti ucapan salam : assalamualaikum warahmatullahi wabaraakatuh, bismillahirrahmanirrahiim, Alhamdulillah, masyaAllah, insyAllah.[11] Hingga kini pun huruf arab merupakan huruf yang harus dipelajari secara mendalam, khususnya bagi orang yang mempelajari kesustraaan Indonesia, hingga kini munculah huruf-huruf arab baru seperti huruf arab melayu, bahkan dengan media tulisan huruf arab melayu ratusan judul buku yang membahas persoalan-persoalan ibadah, hikayat, tasawuf, sejarah nabi dan rasul serta buku-buku sejarah telah ditulis dan diterbitkan banyak huruf arab melayu. seperti buku Perukunan, Sifat duapuluh, dan buku-buku yang berkaitan dengan ibadah, hikayat, sejarah Nabi Muhammad, tasawuf, dan sebagainya. Dan banyak dijumpai di Indonesia kalimat-kalimat berisi ayat-ayat Al-Qur’an atau hadist tertulis di bangunan masjid dan hiasan rumah-ruamh,
Dari
uraian diatas bahwa bahasa Arab selain bahasa Al-Qur’an tapi juga sebagai
bahasa yang hidup dalam kebudayaan masyarakat nasioanl, begitu banyak dampak
positif peran bahasa Arab terhadap
perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia.
C.
Fenomena Bahasa
Arab Dalam Struktur Sosial-budaya Masyarakat Indonesia
Pandangan
masyarakat terhadap bahasa Arab ataupun fenomenanya sebagai bahasa yang memiliki sejarah panjang dan bersifat
normativitas yang kuat memberikan dampak yang besar terhadap esensi dan
eksistensi bahasa Arab dalam kehidupan masyarakat pembelajarnya, di Indonesia bahasa
Arab selain dipelajari untuk memahami sumber-sumber ajaran Islam, juga lebih
banyak digunakan masyarakat untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu seperti hafalan
doa, bacaan-bacaan yang dipakai dalam aktivitas ritual adat-istiadat,
pendidikan, serta upacara dan kegiatan keaagamaan tertentu.[12]
Di
Indonesia bahasa Arab berfungsi sebagai symbol Islamisme dan juga aktivitas
social-agama dan pendidikan. Dari kenyataan nya masyarakat Indonesia
mempelajari bahasa Arab lebih banyak untuk kepentingan dan tujuan mistis (sacral)
dibanding untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dan di kalangan masyarakat awam bahasa
Arab yang lazim dimiliki oleh orang yang memiliki pengetahaun keagamaan
menengah ke atas dalam tingakatan masyarakat tertentu. Dan tolak ukur
intelektual seseorang di katakan pintar apabila dia mampu menggunakan bahasa
Arab (praktik), dalam masyarakat jawa buku atau catatan berbahasa Arab selain
untuk ilmu pengetahuan juga sebagai jimat, dan kebanyakan kalangan memberikan
nama pada anak mereka dengan menambahkan kata bahasa Arab seperti Ahmad, Siti,
Lukman, dan lain-lain, katanya bahasa Arab bahasa yang bisa menimbulkan berkah,
dan ada pula yang beranggapan membuang tulisan arab meruapakan pantangan dan
bila melanggar bisa kualat.[13]
Dari
uraian diatas membuktikan bahwa bahasa Arab berkembang di masyarakat dan ikut
mempengaruhi pola pikir dan sikap dalam masyarakat.
D.
Kiat sukses belajar bahasa Arab
Dari
uraian sebelumnya menyatakan bahwa bahasa Arab begitu berperan dalam agama dan
kebudayaan, maka dari itu untuk mengembangkan peran bahasa Arab, diperlukan
pemahaman tentang bahasa Arab itu sendiri, dan untuk memahaminya tentu dengan
mempelajarinya dengan baik, Berikut ini sebagian kiat yang bisa dilakukan untuk
mempercepat penguasaan kaidah bahasa Arab. Penulis menuliskannya berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan yang penulis peroleh dari
tulisan-tulisan dan para dosen di jurusan pendidikan bahasa Arab di IAIN
Antasari Banjarmasin selama penulis masih menjalani pembelajaran bahasa Arab, adapun
kiat itu sebagai berikut:
a. Mengikhlaskan niat dalam belajar
untuk menunaikan kewajiban kita kepada Allah dan membekali diri dengan ilmu
agar bisa beramal saleh. Karena amal tidak akan diterima tanpa niat dan cara
yang benar. Sementara niat dan cara yang benar tidak akan diperoleh kecuali
dengan ilmu. Selain itu hendaknya kita berdoa kepada Allah untuk diberikan ilmu
yang bermanfaat.
b. Sebelum lebih jauh mempelajari
kaidah bahasa Arab maka sudah semestinya kita mempelajari cara membaca Al-Qur’an
dengan benar sesuai dengan hukum-hukum tajwid agar tidak salah dalam membaca
atau mengucapkan. apabila salah baca atau salah ucap akan menimbulkan perbedaan
makna bahkan memutarbalikkan fakta.
c. Menambah kosakata merupakan salah
satu sebab utama untuk melancarkan proses belajar kaidah dan membaca kitab. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara membeli Kamus Bahasa Arab-Indonesia seperti Al-Munawwir, al-asr, atau dengan membeli kamus
kecil Al-Mufradat yang berisi kosakata yang sering digunakan dalam kitab-kitab
para ulama. Selain itu bisa juga dengan membeli satu jenis buku dengan 2 versi;
asli bahasa Arab dan terjemahan. Dengan memiliki kitab berbahasa Arab akan
memacu pemiliknya untuk bisa membacanya. Sedangkan dengan terjemahannya akan
membantu dalam proses belajar membaca kitab ketika menemukan kata-kata atau
ungkapan yang susah dimengerti.
d. Hendaknya mencari guru yang
benar-benar memahami materi kaidah bahasa Arab dan bisa mengajarkannya. Dan
perlu memilih guru yang mengajarkan materi dengan dasar ilmu bukan dengan
kebodohan.
e. Sabar untuk terus mengikuti
pelajaran dan mengulang-ulang pelajaran (muraja’ah) agar pemahaman yang
dimiliki semakin kuat tertanam. Apabila menemukan hal-hal yang belum dipahami
hendaknya segera menanyakan kepada pengajar atau orang yang lebih tahu dalam
hal itu.
Demikan
kiat belajar bahasa Arab yang bisa penulis tulis, padahal masih banyak cara
untuk belajar bahasa Arab yang baik dan benar.
f. Bersungguh-sungguh dalam belajar.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang
bersungguh-sungguh di jalan Kami niscaya Kami pun akan memudahkan baginya
jalan-jalan menuju keridhaan Kami.” (QS. Al-Ankabut: 69). Dan pepatah arab
mengatakan, “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, niscaya dia akan
mendapatkan.”
g. Untuk bisa mendukung pembelajaran bahasa
Arab bagi pemula maka mengikuti kajian-kajian kitab berbahasa Arab merupakan
salah satu sarana yang paling efektif untuk membiasakan diri dengan kata atau
istilah bahasa Arab yang termaktub di kitab-kitab para ulama
h. Membaca buku pelajaran kaidah bahasa
Arab. Buku-buku pelajaran kaidah bahasa Arab dengan pengantar bahasa Indonesia
yang bisa didapatkan misalnya; Kaidah Lengkap Ilmu nahwu, Ilmu Nahwu Praktis dan
Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab karya para guru.[14]
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Yang mendasari pentingnya bahasa Arab adalah karena Allah Swt. telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an,
bahasa Arab memiliki peran penting bagi bahasa indonesia, bahasa Arab adalah
pelopor peradaban dan kebudayaan.
1. Peranan bahasa Arab dalam agama adalah
sebagai bahasa mulia dan digunakan dalam ritual keagamaan adapun dalam
kebudayaan nasional bahasa Arab berkembang di tengah-tengah aktifitas dan
mempengaruhi pola pikir masyarakat, seperti meyakini bahwa tulisan arab
memiliki kandungan mistik, percaya dapat menyembuhkan sakit, serta bahasa Arab
banyak terpajang di bangunan ataupun rumah-rumah masyarakat.
2. Fenomena bahasa Arab dalam struktur
sosial-budaya masyarakat indonesia adalah menganggap bahasa Arab itu sulit,
normanitivis dan selain di pakai untuk memahami ajaran Islam, bahasa Arab juga untuk
adat-istiadat, hafalan doa, dzikir, serta menganggap bahwa membuang tulisan bahasa
Arab bisa kualat.
B.
Saran
1. Mohon kritik dan sarannya kepada penulis agar bisa menulis dengan lebih
baik lagi.
2. Bagi seorang tenaga pengajar alangkah bagusnya bila memahami
terlebih dahulu tentang bahasa Arab serta peranannya, supaya mempermudah menagajarkan
ilmu agama maupun umum
DAFTAR PUSTAKA
Mujib,
Fathul. 2010, Rekonstruksi Pendidikan
Bahasa Arab-Dari Pendekatan Konvensional Ke Integratif Humanis, Yogyakarta:
PT. Bintang Pustaka Abadi.
`Mu’in,
Abdul. 2004, Analisis Kontrastif Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia,
Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Baru.
Izzan,
Ahmad. 2011, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Humaniora.
Arsyad,
Azhar. 2010, Bahasa Arab Dan Metode Pengajarannya, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Nuha,
Ulin. 2012, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab,
Yogyakarta: Diva Press.
Norlaila.
2010, Mampu Menerjemahkan-Teori
Terjemahan Arab-Indonesia, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.
[1] Https://Lpdsalman.Wordpress.Com/Urgensi-Belajar-Bahasa-Arab . Di Akses 25 Novembr 2016.
[1] Norlaila, Mampu Menerjemahkan-Teori Terjemahan Bahasa
Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2010), Hal. 10.
[2] Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab,
(Yogyakarta: Diva Press, 2012), Hal. 31.
[3] Abdul Muin, Analisis Konntrastif Bahasa Arab Dan Bahasa
Indonesia, (Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru, 2004), Hal. 19.
[4] Norlaila, op. cit, Hal. 12.
[5] Ahmad Izzan. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung:
Humaniora, 2011) Hal. 46.
[6] Azhar Rasyad, Bahasa Arab Dan Metode Pengajarannya, (
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset), Hal 6.
[7] Azhar Rasyad, Ibid, Hal. 7.
[8] Azhar Rasyad, Ibid, Hal. 7.
[9]
Ahmad Izzan, op. cit, Hal 57
[10] Ahmad
Izzan, op. cit, Hal 58
[11] Ahmad
Izzan, op. cit, Hal 58
[12]
Fathul Mujib, Rekonstruksi Pendidiakn Bahasa Arab-Dari Pendekatan
Konvensional Ke Integrating Humanis, (Yogyakarta: PT. Bintang Pustaka
Abadi), Hal. 48.
[13] Fathul
Mujib, ibid, Hal. 51
[14] https://lpdsalman.wordpress.com/urgensi-belajar-bahasa-arab . Di akses 25 novembr 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar